Bayangin kamu lagi interview kerja atau ujian online, tapi diam-diam ada jendela browser tersembunyi yang bantuin kamu jawab semua pertanyaan. Nah, itulah janji dari Cluely, aplikasi AI yang minggu lalu viral banget.
Cluely mengklaim dirinya undetectable alias nggak bisa dideteksi, dan bisa dipakai buat “curangin segalanya” dari tes akademik sampai meeting bisnis. Gila, kan?
Tapi tunggu dulu. Beberapa startup sekarang mulai gerah, dan langsung bikin teknologi buat ngebongkar siapa aja yang pakai Cluely.
Validia dan Proctaroo: Penantang Serius Cluely
Salah satu yang paling cepat gerak adalah Validia, startup asal San Francisco. Mereka baru aja rilis tool gratis bernama Truely, yang langsung trigger alarm kalau ada aktivitas mencurigakan dari Cluely.
Di sisi lain, ada juga Proctaroo dari Rhode Island, yang bilang kalau platform mereka bisa mendeteksi aplikasi tersembunyi seperti Cluely.
“Kami bisa lihat aplikasi yang berjalan dan proses latar belakang saat sesi pengawasan aktif. Cluely bukan pengecualian,” kata Adrian Aamodt, CEO Proctaroo, sambil nyebut model bisnis Cluely itu “nggak etis.”
Cluely Gak Gentar: “Kita Bisa Masuk ke Hardware!”
Apa Cluely gentar? Nope.
Roy Lee, co-founder sekaligus CEO Cluely, ngerasa semua alat pendeteksi itu cuma kayak upaya gagal ngelawan cheater di dunia game. Udah berkali-kali coba, tetap aja ada celah.
Yang lebih mindblowing, Lee bilang Cluely mungkin bakal bikin produk hardware sendiri. Mulai dari kacamata pintar, layar transparan, kalung perekam suara, sampai chip otak!
“Teknologinya udah trivial, tinggal eksekusi aja,” ujar Lee, walaupun kita tahu banyak produk AI hardware kayak Humane AI Pin yang gagal di pasaran.
Cluely Mulai ‘Cuci Dosa’?
Setelah dapet banyak kritik, Cluely akhirnya bersih-bersih konten di website-nya. Nggak ada lagi janji-janji curangin ujian atau interview kerja. Sekarang mereka cuma bilang bisa bantu “cheating” buat hal-hal kayak sales call atau rapat.
Lee juga bilang mereka lagi rebranding buat nyasar pasar yang lebih luas dan “berdampak besar.”
“Kita pengen bantu orang manfaatin AI semaksimal mungkin, mulai dari pasar besar, lalu meluas,” katanya.
🤔 Jadi, AI Buat Ngecheat atau Bantu Produktivitas?
Kisah Cluely ini jadi semacam mirror buat kita semua. Sejauh mana kita bisa (dan boleh) manfaatin AI?
Apakah AI kayak Cluely itu alat bantu atau alat curang? Apakah startup seperti Validia dan Proctaroo bisa benar-benar jadi “penjaga moral digital”? Atau semua ini cuma awal dari evolusi baru kerja manusia + mesin?